BAB I
GULA DAN MADU
1.
Pengertian
Gula dan Madu
Gula
adalah suatu karbohidrat
sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula
paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal
sukrosa
padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa
menjadi manis
dan keadaan makanan atau minuman.
Gula sederhana, seperti glukosa
(yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan
digunakan oleh sel.
Gula sebagai sukrosa diperoleh dari nira tebu,
bit gula, atau aren.
Meskipun demikian, terdapat sumber-sumber gula minor lainnya, seperti kelapa.
Sumber-sumber pemanis lain, seperti umbi dahlia,
anggir, atau jagung, juga menghasilkan semacam gula/pemanis namun bukan tersusun
dari sukrosa. Proses untuk menghasilkan gula mencakup tahap ekstrasi
(pemerasan) diikuti dengan pemurnian melalui distilasi
(penyulingan).
Gula merupakan bahan makanan dengan rasa manis. Gula ditemukan di India, sekitar abad dua sebelum masehi , tetapi ada
catatan sejarah yang mengatakan bahwa gula berasal dari Cina . Gula termasuk
dalam bumbu dapur yang dapat memberikan rasa manis dan bisa digunakan
untuk pengawet makanan. Gula diperoleh
dari tebu , air bunga kelapa , aren , enau , palem atau lontar , hingga bit, jagung.
Madu adalah zat manis alami yang dihasilkan lebah yang berasal dari bahan
baku nektar bunga. Zat yang terkandung dalam madu adalah glukosa, fruktosa,
maltosa, sukrosa, karbohidrat, enzim diatase, enzim invertase, dan zat warna
yang bervariasi, bergantung nektar bunga.
Glukosa dalam madu berkhasiat mengembalikan
cairan tubuh dengan cepat. Fruktosanya dapat mengurangi kerusakan hati. Enzim
diatase dan invertase mengurangi pati, protein, dan glikosida yang berlebihan
dalam tubuh. Dalam penyembuhan dan pencegahan kanker, madu meningkatkan daya
tahan dan sistem kekebalan tubuh. Madu juga mempercepat penyembuhan luka, baik
luka kanker atau luka bekas operasi pengangkatan kanker.
Penggunaan madu sebagai obat dimulai
sejak zaman Yunani dan Mesir kuno. Saat itu di Mesir, madu merupakan salah satu
dari 500 obat terpopuler. Muncul julukan “sari madu para dewa”, hingga raja
Mesir yang meninggal pun dibekali sebotol madu untuk kehidupan di alam baka.
2.
Jenis Gula
dan Madu
a.
Jenis Gula
Macam-macam gula yang dapat kita
jumpai adalah sebagai berikut :
·
Gula Batu : Gula batu diperoleh dari
batang tebu dengan bentuk butiran besar-besar bewarna putih hingga coklat muda.
Dikenal dengan rock sugar atau lump sugar. Gula ini dapat digunakan sebagai pengganti gula pasir untuk membuat kue dan
minuman
·
Gula bubuk : Gula bubuk dikenal
dengan istilah icing sugar atau confectioner sugar . Dibuat dari
gula pasir yang dihaluskan dengan menambahkan sedikit tepung maizena supaya
gula bubuk tidak menggumpal. Dapat dipakai untuk mempercantik kue, membuat
maringue ( kue dari putih telur dan gula )
·
Gula dadu : Diperoleh dari batang
tebu yang diproses dan dicetak dengan bentuk dadu . Berwarna putih atau coklat
. Dikenal dengan istilah cube sugar
·
Gula merah : Bahan dasar gula merah
bermacam-macam. Jika bahan dasar menggunakan air tebu akan
menghasilkan warna coklat muda dan dicetak padat , gula ini disebut juga gula
jawa. Bahan dasar gula merah dengan aren ( air kelapa ) dikenal dengan istilah
gula aren. Dan jika dibuat dengan air kelapa maka disebut dengan gula kelapa.
Bentuk gula merah bervariasi, sesuai cetakan yang diinginkan. Bisa digunakan
dalam masakan atau minuman dengan cara diiris tipis kemudian dimasukkan ke
dalam masakan atau minuman .
·
Gula Palem : DIkenal juga dengan
istilah palm sugar .Bahan dasarnya diperoleh dari pohon palem atau sari
tebu. Rasa manisnya tidak sekuat gula pasir. Gula palem banyak digunakan pada
masakan Cina. Di Indonesia gula palem banyak digunakan untuk membuat kue atau
minuman.
·
Gula Pasir : Gula pasir diperoleh
dari batang tebu , warnanya putih dan butiran kasar. Gula pasir yang berwarna
kecokelatan dikenal dengan istilah demarara banyak digunakan untuk cake buah.
Gula pasir dengan butiran halus dikenal dengan granulated sugar. Biasanya digunakan dalam masakan dan
kue. Gula pasir dengan butiran sangat halus sering disebut dengan caster
sugar. Biasa dipakai untuk kue yang dipanggang seperti cake atau pastry.
b. Jenis Madu
Madu memiliki banyak ragam dan
jenis, sesuai dengan bunga yang nenjadi sumbernya. Lebah terkadang mengumpulkan
cairan bunga dari ribuan kuntum bunga yang jenisnya berbeda-beda. Madu yang
berasal dari satu jenis bunga saja, atau berasal dari satu jenis bunga yang
dominan sebagai sumber madu. Di banyak negara, beberapa jenis madu sering
dicampur untuk mengubah kandungan airnya atau untuk mengubah warnanya. Warna
madu berbeda-beda, dari yang kuning jernih sampai yang berwarna
kehitam-hitaman. Para ilmuwan tidak tahu persis penyebab perbedaan warna
tersebut. Ada yang mengatakan penyebabnya zat warna caroteriodes yang terdapat di dalam tanaman dan ada yang
mengatakan adanya asam tanic.
Biasanya, warna madu mengikuti tanaman yang menjadi sumbernya. Ada madu asli dan madu buatan. Saat ini ada beberapa macam madu,
sebagai berikut:
-
Madu campuran adalah campuran dari
dua atau lebih jenis madu yang berbeda dalam hal warna, rasa, dan tempat serta
asal bunga. Sebagian besar madu di pasaran berjenis madu campuran. Cina adalah
produsen madu terbesar di dunia diikuti oleh Amerika Serikat, Argentina, Turki,
Meksiko, Ukraina dan, India.
-
Madu Flora, adalah madu murni
yang dihasilkan dari nectar bunga. Madu ini umumnya terdiri dari 2 jenis,
yaitu:
·
Madu monofloral dibuat dari berbagai
jenis bunga. Madu
monofloral memiliki rasa dan warna berbeda bergantung asal nektar. Pada
Praktiknya, karena sulit mengambil nektar dari satu jenis bunga saja, lebah
juga menambahkan nektar dari jenis bunga lain.
·
Madu porliflora atau madu yang
dihasilkan dari nectar yang bersumber lebih dari satu macam bunga atau dari
aneka macam bunga.
-
Embun madu tidak di ambil dari
nektar bunga, tetapi berasal dari cairan mirip madu berupa sekresi serangga
lain atau dari getah tanaman yang dihisap serangga lain. Di Eropa, embun madu
cukup populer terutama madu yang berasal dari hutan pinus yang mengandung getah
pinus dan digunakan sebagai obat. Negara yang menghasilkan Jerman tepatnya
Hutan Hitam karena rasanya penuh aroma, memabukkan, pedas, berwarna merah
gelap.
-
Kini, juga dikenal madu organik. Di
Ingggris misalnya, standart madu organik yang ditentukan departemen pertanian
meliputi asal lebah, tempat penangkaran lebah, dan bunga-bunga yang dihinggapi
lebah harus berasal dari lingkungan pertanian organik.
-
Madu Akasia madu jenis ini memiliki
warna kuning muda dan memiliki aroma yang lembut. Madu jenis ini istimewa
karena memiliki kandungan gula buah(fruktosa)yang tinggi, oleh sebab itu madu
jenis ini selalu dalam keadaan kondisi cair.
-
Madu pohon limau Madu jenis ini
adalah madu yang paling laris di pasaran, karena dia memiliki aroma yang harum
dan rasa yang lezat. Warna madu pohon limau biasanya agak kehijau-hijauan.
-
Madu Heather adalah madu yang banyak
dicari orang, sehingga harganya menjadi mahal. Madu jenis ini yang mamiliki
warna kuning tua atau merah tua memiliki rasa yang tajam namun lembut.
-
Madu lobak mengandung glukosa dalam
jumlah yang besar, sehingga madu jenis ini akan mengkristal dengan cepat. Jika
madu jenis ini tidak dikeluarkan kangsung dari sarang lebahnya dan segera
dikemas, ia dapat mengeras didalam sarang lebah atau bahkan rusak.
-
Madu Alfalfa Madu jenis ini berwarna
amber(kekuningan)terang. Ia memiliki aroma yang harum dan cita rasa yang
lembut. Madu Alfalfa tidak cepat mengkristal. Oleh sebab itu biasanya ia dijual
masih dalam bentuk sarang lebah.
-
Madu Willow(pohon Syafinah)adalah
sejenis pohon yang memiliki daun-daun berwarna ungu. Madu willow adalah salah
satu jenis madu yang paling nikmat rasanya. Aroma madu willow juga sangat harum.
Ia memiliki warna terang kehijau-hijauan. Madu jenis ini teristimewa karena
tidak cepat mengkristal tidak seperti madu lobak, Oleh sebab itu madu jenis ini
dapat terus cair selama bertahun-tahun.
-
Madu Eucalyptus Madu ini memiliki
cita rasa yang kuat. Ia berwarna amber(kuning)muda. Madu jenis ini sangat
terkenal karena khasiat yang dimilikinya, khususnya untuk mengobati penyakit
dada.
-
Madu Citrus memilki warna terang dan
cita rasa yang lezat. Madu ini sebenarnya berasal dari pohon lemon.
-
Madu Pohon Sikamore cirinya berupa
rasa yang tidak cepat masak. Oleh sebab itu, sebaiknya madu jenis ini baru di
gunakan beberapa bulan setelah diperas.
-
Madu Dandelion memiliki ciri khas
warna kuning tua keemasan. Cita rasa madu tersebut sangat enak dan tajam.
-
Madu Gandum Hitam, Madu jenis ini
berwarna gelap bahkan warnanya hampir hitam gelap. Sebelum di olah, madu gandum
hitam mengandung sejumlah besar serbuk berwarna kuning. Cita rasanya sangat
kuat. Madu Gandum hitam yang berasal dari Cina mengandung zat besi dalam kuantitas
tinggi, sehingga madu gandum ini dianjurkan untuk di konsumsi oleh para
penderita penyakit kekurangan darah.
-
Madu Thyme berwarna kemerahan, cita
rasanya juga sangat kuat dan nikmat.
3. Fungsi Gula dan Madu
- Gula
1.
Sebagai bahan pemanis.
2.
Bahan penyedap untuk masakan.
3.
Bahan penenang pikiran/perasaan.
4.
Bahan pengawet
5.
Bahan pewarna
- Madu
1.
Sebagai bahan pemanis.
2.
Menambah tenaga (kandungan
karbohidrat di dalamnya).
3.
Sumber vitamin dan mineral.
4.
Antibakteri dan anti jamur (sebagai
antiseptik alami).
5.
Antioksidan karena mengandung
nutraceuticals.
Manfaat madu
terhadap kesehatan tubuh manusia dan kesehatan gigi dan mulut, antara lain :
a)
Manfaat madu sebagai obat
penyakit lambung atau alat pencernaan. Kandungan zat mangan yang terdapat
dalam madu sangat efektif untuk membantu proses pencernaan dan penyerapan bahan
pangan. Selain itu juga dapat mengurangi derajat keasaman (pH), serta membantu
mencegah terjadi perdarahan pada lambung ataupun usus (Purbaya, 2007).
b)
Manfaat madu sebagai obat
antibiotik. Madu mempunyai daya anti bakteri yang baik untuk mengobati luka
baru maupun lama, karena madu mempunyai daya pembunuh bakteri dalam spektrum
atau jangkauan luas. Selain itu juga di dalam madu terdapat zat yang berfungsi
sebagai barrier (penghalang atau pencegah), sehingga bakteri tidak dapat
menembus ke dalam luka (Purbaya, 2007).
c)
Madu sangat efektif untuk mencegah
kerusakan gigi. Madu tidak hanya mampu menghentikan bakteri di dalam mulut
yang menyebabkan penebalan lapisan plak saja, namun juga dapat mengurangi kadar
asam di dalam mulut (Hamad,2007).
d)
Madu dapat digunakan sebagai obat
penenang dan anestesi yang aman bagi bayi pada masa pertumbuhan giginya
(Rostita,2007).
e)
Madu memiliki efek sedaktif
sehingga dapat menyebabkan tidur nyenyak. Di dalam tubuh, madu dimetabolosir
seperti halnya gula sehingga menyebabkan kadar sinotonin (suatu senyawa yang
dapat meredakan aktivitas otak) dalam otak meninggi yang menginduksi pada
relaksasi dan keinginan untuk tidur ( Sarwono, 2001).
Madu
Bersifat Antibakteri
Bahan anti
bakteri yang terdapat dalam madu berguna sekali untuk membantu fungsi-fungsi tubuh di dalam mengatasi bakteri (kuman penyakit).
Hal itu karena didalam madu terdapat senyawa hidrogen peroksidan dan
fitonitrisi. Madu juga mengandung senyawa lysozine yang memiliki daya
antibakteri, termasuk juga senyawa inhibine yang dapat bekerja sebagai
desinfektan (Purbaya, 2007).
Cara kerja
madu sebagai anti bakteri adalah madu mengikat air sehingga bakteri kekurangan
air untuk menggandakan diri. Water activity madu menghambat pertumbuhan
bakteri, dan pH madu yang berkisar 3,2-4,5 cukup rendah untuk menghambat
pertumbuhan bakteri secara umum. Aktivitas antibakteri utama di madu adalah
terkait dengan hidrogen peroksida yang terbentuk secara enzimatis. Tingkat
hidrogen peroksida yang diproduksi bersifat antibakteri, namun tidak
membahayakan jaringan tubuh. Berkumur madu encer (+ 15%) dapat menyembuhkan
radang rongga mulut (Sarwono, 2001)
4. Komposisi kimia Gula dan Madu
a. Kimia Gula
Secara kimiawi gula
sama dengan karbohidrat, tetapi umumnya pengertian gula mengacu pada
karbohidrat yang memiliki rasa manis, berukuran kecil dan dapat larut. Kata
gula pada umumnya digunakan sebagai padanan kata untuk sakarosa (sukrosa). Pada
bagian ini pengertian gula mengacu pada karbohidrat yang memiliki rasa manis,
berukuran kecil dan dapat larut (dalam air).
Rasa manis yang biasa
dijumpai pada tanaman terutama disebabkan oleh tiga jenis gula, yaitu sakarosa,
fruktosa dan glukosa. Gula-gula ini berada secara sendiri-sendiri ataupun dalam
bentuk campuran satu dengan yang lain. Madu merupakan larutan yang terdiri dari
glukosa, fruktosa dan sakarosa dalam air, dengan komposisi sekitar 80% gula dan
20% air. Komposisi sesungguhnya sangat tergantung pada asal tanaman. Dalam
pembuatan bir, pati (karbohidrat berukuran besar yang tidak manis) dari
biji-bijian terpecah menjadi karbohidrat yang berukuran lebih kecil, salah
satunya adalah gula malt (maltosa) yang memiliki sedikit rasa manis.
Satu-satunya gula utama
yang dihasilkan oleh hewan adalah laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam semua
susu hewan. Seluruh gula yang dicerna oleh hewan akan diubah di dalam hati
menjadi glukosa, oleh karena itu gula di dalam darah hewan (dengan kata lain di
dalam daging) adalah glukosa. Karena laktosa memiliki tingkat kemanisan yang
lebih rendah dibandingkan fruktosa dan sakarosa, susu tidak memiliki rasa
manis, meskipun kadar gulanya cukup tinggi (4,5% pada susu sapi, 7% pada ASI).
Selain lima jenis gula
utama ini, terdapat ratusan jenis karbohidrat berukuran kecil lainnya yang
terdapat pada tanaman dan susu, tetapi tidak satupun yang berasa sangat manis
dan menarik secara komersial.
Gula
|
Struktur
|
Tingkat kemanisan dibandingkan dengan sakarosa
|
Sakarosa
(glukosa + fruktosa) |
![]() |
100%
|
Glukosa
|
![]() |
74%
|
Fruktosa
|
![]() |
173%
|
Maltosa
(glukosa + glukosa) |
![]() |
33%
|
Laktosa
(galaktosa + glukosa) |
![]() |
16%
|
b. Kimia Madu
Menurut penelitian para ahli, madu alami mengandung banyak mineral
serta tujuh jenis vitamin B kompleks, juga terdapat vitamin C, dekstrin, pigmen
tumbuhan, aminoacid (asam amino), protein, serta ester (yang berfungsi untuk
membentuk enzim), dan komponen aromatik yaitu zat-zat atau unsur yang berfungsi
sebagai pengharum. Beberapa kandungan mineral dalam madu adalah Belerang (S),
Kalsium (Ca), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Besi (Fe), Fosfor (P), Klor (Cl),
Kalium (K), Magnesium (Mg), Yodium (I), Seng (Zn), Silikon (Si), Natrium (Na),
Molibdenum (Mo) dan Aluminium (Al). Kandungan mineral yang ada dalam madu
alami, tergantung dari sari bunga yang dihisap. Kegunaan kalsium dan fosfor
dalam madu sangat berguna bagi pertumbuhan tulang dan gigi (Rostita, 2007).
Madu juga mengadung senyawa Lysozyn yang memiliki daya antibakteri,
termasuk senyawa Inhibine, yang dapat bekerja sebagai desinfektan. Hal itulah
yang menyebabkan madu alami dapat digunakan sebagai penyembuh luka (Purbaya,
2007).
Menurut Purbaya (2007) madu mengandung tujuh enzim yang tidak
ternilaikan pula nilai serta manfaatnya. Enzim-enzim tersebut adalah:
a. Enzim Invertase, yang dikenal dapat mengubah
sukrose menjadi dekstrose dan levulose.
b. Enzim Diastase yang dikenal dapat mengubah tepung
manjadi maltose.
c. Enzim Katalase yang dapat mendemposisi hydrogen
peroksidan (menguraikan hydrogen peroksidan menjadi bentuk yang lebih
sederhana).
d. Enzim Inulase yang dapat mengubah insulin menjadi
levulose.
e. Enzim dari zat-zat aromatic, antara lain: Terpenes,
Aldehid, Ester.
f. Enzim dari zat-zat lain seperti misalnya: Manitol,
Dulcitol,
g. Enzim Maltose yang dapat membantu membangkitkan
energi atau tenaga yang jarang sekali bisa terjadi
PENGAMBILAN NECTAR BUNGA
Nilai kalori madu sangat besar 3.280 kal/kg. Nilai
kalori 1 kg madu setara dengan 50 butir telur ayam, 5,7 ltr susu, 25 buah
pisang, 40 buah jeruk, 4 kg kentang, dan 1,68 kg daging. Madu memiliki
kandungan karbohidrat yang tinggi dan rendah lemak. Kandungan gula dalam madu
mencapai 80% dan dari gula tersebut 85% berupa fruktosa dan glukosa.
Asam utama dalam madu adalah asam glutamat. Sementara
itu asam organik yang terdapat dalam madu adalam asam asetat, asam butirat,
format, suksinat, glikolat, malat, proglutamat, sitrat, dan piruvat.
Tabel 1 : Komposisi kimia madu per 100 gram :

Standar kadar air madu Glory berkisar 17,42 s/d 19%
(artinya dalam tiap 1 cc madu yang mengandung air 17,4 %, berat airnya 1,42
gr).
Kadar air berasal dari nektar bunga (tidak dicampur
air). Konsentrasi kadar air tersebut, menjadikan Madu glory tidak seragam
kekentalannya, namun demikian mutu dan kwalitas madu tetap dijamin/garansi,
dengan jaminan kemurnian 2 X uang kembali, artinya kalau madu glory tidak asli
dan murni (ada campuran bahan kimia) dengan hasil uji klinis uang yang sudah
dibayarkan ke glory dikembalikan dua kali.
Selain sumber nectar, zat gizi/nutrisi yang ada
didalam madu juga ditentukan oleh kadar air yang terkandung di dalam madu.
Semakin tinggi kadar airnya nutrisi didalam semakin berkurang. Madu yang baik
menurut standar mutu nasional kadar airnya sekitar 17% s/d 22%.
5.
Standar/Persyaratan
Mutu
a. Gula
-
Berwarna putih
-
Tidak ada kotoran di
dalamnya (tidak berampas).
-
Jika dalam gula pasir,
tidak mencair.
-
Rasa manis tidak
berlebihan (tidak ada tambahan bahan pemanis buatan).
Parameter
Mutu : Standar
Kotoran :
minimum
Ukuran
Kristal : kecil sampai sedang
Kadar
Kemanisan : > 9.0o Brix
pH : beda
pH larutan dengan pelarut > 0,2
Kesadahan :
2o dH dari kesadahan larutan
b. Madu
Madu
yang baik harus dapat memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Standar Industri
Indonesia (SII) tahun 1977 dan 1985. Kadar yang sesuai dengan Standar SII hanya
mungkin terdapat pada madu murni, yaitu madu yang belum diberi campuran dengan
bahan-bahan lain. Di pasaran dalam negeri, jaminan akan keaslian dan mutu madu
masih belum ada, oleh karenanya kecurigaan akan kepalsuan madu selalu ada
(Suranto, 2004; Sujatmaka, 1988). Standar mutu madu salah satunya didasarkan
pada kandungan gula pereduksi (glukosa dan fruktosa) total yaitu minimal 60 %.
Sedangkan, jenis gula pereduksi yang terdapat pada madu tidak hanya glukosa dan
fruktosa, tetapi juga terdapat maltosa dan dekstrin. Sementara itu proses
produksi madu oleh lebah itu sendiri
merupakan proses yang kompleks, sehingga kemungkinan besar terjadi perbedaan
kadar dan komposisi gula pereduksi diantara berbagai jenis madu yang beredar
dimasyarakat. Komposisi gula pereduksi tiap-tiap madu kemungkinan dapat
mempengaruhi khasiat madu terutama dalam proses pengobatan (Purbaya, 2002;
Jarvis, 1995).
Standar
SNI untuk madu antara lain :
1)
Kadar air tidak lebih dari 20 %
2)
Kandungan gula
3)
Enzim diastase
4)
Kandungan Hidrosksimatilfurfural
(HMF)
5)
Keasaman
6)
Nilai pH
6. Hasil Olah
·
Brix (derajat): suatu
pengukuran yang digunakan untuk menentukan jumlah gula dalam sebuah larutan,
berdasarkan pada pembiasan cahaya. Terutama digunakan dalam industri minuman
ringan dan minuman buah.
·
Dekstrosa : Istilah bahasa
Inggris untuk glukosa.
·
Fruktosa (padanan kata levulosa,
gula buah): gula yang agak manis (1,7 kali lebih manis dari gula biasa) umumnya
didapat dari buah-buahan dan madu.
·
Galaktosa: suatu gula yang
tidak umum dijumpai dalam makanan, kecuali sebagai bagian dari jenis gula yang
lain, seperti laktosa (gula susu) dan raffinosa (gula dalam kacang-kacangan).
Seringkali merupakan bagian dari komponen dinding sel tanaman.
·
Glukosa (padanan kata
dekstrosa): gula yang terdapat pada berbagai tanaman, juga dalam darah. Sumber
energi yang utama bagi tubuh. Kurang manis dibandingkan sakarosa.
·
Gula: umumnya digunakan
sebagai padanan kata untuk sakarosa. Secara kimiawi gula identik
dengan karbohidrat.
·
Gula anggur : padanan kata
dari glukosa.
·
Gula Barbados : gula tebu yang
berwarna coklat.
·
Gula Barley : bukan termasuk
gula, melainkan permen Amerika yang keras dan memiliki citarasa jeruk lemon,
terbuat dari cairan barley dengan penambahan gula.

·
Gula batu : tidak semanis gula
granulasi biasa, gula batu diperoleh dari kristal bening berukuran besar
berwarna putih atau kuning kecoklatan. Kristal bening dan putih dibuat dari
larutan gula jenuh yang mengalami kristalisasi secara lambat. Gula batu putih
memiliki rekahan-rekahan kecil yang memantulkan cahaya. Kristal berwarna kuning
kecoklatan mengandung berbagai karamel. Gula ini kurang manis karena
adanya air dalam kristal.

·
Gula Bit : gula kristal putih (sakarosa)
yang diperoleh dari tanaman bit.
·
Gula bubuk : Gula
granulasi (gula pasir) bubuk, juga dikenal sebagai gula ‘confectionary'.
Gula ini didapat dari penghancuran secara mekanis sehingga tidak ada
cristal-kristal yang tertinggal. Terkadang gula ini dicampur dengan sedikit
pati atau bahan anti kempal untuk mencegah penggumpalan.
·
Gula Castor : Gula castor
atau caster adalah nama dari gula pasir yang sangat halus, terdapat di
Britania. Dinamai demikian karena ukuran butirannya sangat kecil sehingga dapat
ditaburkan dari wadah berlubang-lubang kecil. Karena kehalusannya, gula ini
lebih cepat larut dibandingkan gula putih pada umumnya, dan oleh karenanya gula
ini secara khusus bermanfaat dalam pembuatan ‘meringues' dan cairan dingin.
Gula ini tidaklah sehalus gula bubuk yang dihaluskan secara mekanis
(dan biasanya dicampur dengan sedikit pati untuk menghindari penggumpalan).

·
Gula Coklat : gula yang
ditambah dengan sedikit molase (tetes) untuk memberikan citarasa dan warna.

·
Gula Dekorasi : lihat gula
sdaning.
·
Gula Gelatin (padanan kata
gula gel, gula selai/ jam): campuran dari gula granulasi
dan pektin. Digunakan dalam pembuatan selai dan ‘marmelade'.

·
Gula Granulasi (Gula pasir) :
Kristal-kristal gula berukuran kecil yang pada umumnya dijumpai dan digunakan
di rumah (gula pasir).

·
Gula inversi : Gula inversi
dibuat dengan menggabungkan sirup gula dengan sedikit asam (seperti
pada krim tartar atau jus lemon) dan pemanasan. Proses ini mengubah, atau
memecah, sakarosa menjadi dua komponen, glukosa dan fruktosa,
sehingga menurunkan ukuran kristal-kristal gula. Karena struktur kristalnya
yang halus, gula inversi menghasilkan produk yang lebih halus dan digunakan
dalam pembuatan berbagai jenis permen seperti fondant, dan berbagai sirup.
Proses pembuatan jam dan selai secara otomatis menghasilkan gula inversi dengan
menggabungkan asam alami dalam buah dengan gula granulasi dan memanaskan
campuran tersebut.
·
Gula Jagung: glukosa yang
diperoleh dari jagung.
·
Gula Jawa : gula yang
mengalami pemurnian sebagian, berasal dari Indonesia. Terbuat dari tebu ataupun
palm (kelapa).
·
Gula kristal: gula bit atau
tebu berbentuk granulasi seperti gula pada umumnya, lihat sakarosa.
Dijual dalam bentuk gula butiran/pasir atau dicetak dalam bentuk gula kubus.

·
Gula Malt: lihat maltosa.
·
Gula meja: gula tebu atau
gula bit butiran pada umumnya, lihat sakarosa.
·
Gula Muscovado :
gula coklat gelap.
·
Gula mutiara (Pearl sugar) :
lihat gula sdaning.
·
Gula Palma (kelapa/ kurma) :
gula yang didapatkan dari palma ataupun kurma.Terutama mengandung sakarosa.
·
Gula sangat halus: suatu
jenis gula di USA. Merupakan gula granulasi yang sangat halus, lihat gula
Castor.
·
Gula Sdaning: Gula Sdaning
merupakan gula kasar atau gula dekorasi. Kristalnya berukuran 4 kali lipat
lebih besar dari gula granulasi pada umumnya. Digunakan untuk menghias
makanan-makanan yang dipanggang dengan oven .

·
Gula Spun (Spun sugar) :
gula lembut hasil dari pendidihan gula sehingga dapat dibentuk dan digunakan
untuk dekorasi berbagai hidangan penutup. Pembuatan gula spun diawali dengan
pemasakan gula, air dan krim tartar hingga menjadi keras tapi tetap mudah
dibentuk. Kemudian dapat dibentuk seperti gumpalan helaian benang dengan
menggunakan garpu pengocok dan dioleskan ke permukaan kue untuk dekorasi

·
Gula susu: lihat laktosa.
·
Gula Tebu : gula kristal
putih (sakarosa) yang diperoleh dari tanaman tebu. Terkadang dijual
dalam bentuk gula coklat (brown sugar) di Eropa.
·
Gula Vanila : gula beraroma
dan citarasa harum yang khas dibuat dengan cara memendam biji-biji vanilla
dalam gula pasir; biasanya dengan takaran dua biji vanila untuk setiap satu
pound gula. Campuran tersebut disimpan dalam wadah kedap udara selama sekitar
satu minggu sebelum biji-biji vanila tadi dipisahkan kembali. Hasilnya berupa
gula dengan rasa dan aroma yang harum yang dapat digunakan untuk bahan baku
ataupun penghias ‘baked goods', buah dan hidangan penutup lainnya. Biji-biji
vanila dapat digunakan kembali sampai dengan dengan 6 bulan. Gula Vanilla dapat
juga dibuat dari ekstrak vanillin (vanili) murni. Citarasanya sama kuatnya
dengan vanilla tetapi tetap dapat dibedakan. Gula ini dinamai gula-vanillin.

·
Gur (padanan kata jaggery):
gula yang mengalami pemurnia n sebagian, berasal dari India. Terbuat dari tebu
ataupun palm (kelapa).
·
HFCS : High Fruktose Corn
Syrup (Gula Jagung Kaya Fruktosa). Suatu sirup yang didapatkan dari
pati jagung. Mula-mula pati dipecah menjadi glukosa secara enzimatis, kemudian
glukosa ini diubah lagi secara enzimatis menjadi fruktosa yang memiliki rasa
lebih manis. Digunakan sebagai pemanis kadar tinggi.
·
Icing (Icing sugar) :
gula bubuk yang digunakan sebagai krim gula (gula pelapis) pada cake.

·
Jaggery (padanan kata gur):
gula yang mengalami pemurnian sebagian, berasal dari India. Terbuat dari tebu
ataupun palm (kelapa).

·
Karamel : berbagai produk yang
diperoleh dari hasil pemanasan gula. Senyawa-senyawa ini berwarna coklat hingga
hitam dan menghasilkan aroma khas. Digunakan sebagai pewarna makanan dan aroma
rasa.
·
Laktosa: gula yang terdapat pada
susu, suatu kombinasi dari galaktosa dan glukosa.
·
Levulosa : padanan kata untuk fruktosa
·
Madu : merupakan larutan 80%
gula dalam air. Gula utama yang ada dalam madu adalah fruktosa, glukosa
dan sakarosa.

·
Maltosa (padanan kata gula
malt) : gula yang terdapat pada malt dan bir.
·
Sirup Mapel : sirup yang
didapatkan dari pohon mapel yang terdapat di America Utara. Sirup ini merupakan
larutan 70% sakarosa dan glukosa dalam air. Penyusun utamanya
adalah sakarosa.

·
Melis : jenis gula meja pada
umumnya, yang agak halus. Dari kawasan Skandinavia.
·
Molase : Produk samping dari
pembuatan gula, berwarna coklat. Terutama tersusun dari berbagai karamel dan
mineral. Dipakai dalam pembuatan gula coklat (brown sugar).

·
Oligosakarida : karbohidrat
rantai pendek yang didapatkan dari polisakarida berukuran besar atau dengan
proses enzimatis. Banyak terdapat dalam tanaman (kacang-kacangan, bawang) atau
susu. Rasanya tidak manis atau sedikit manis. Digunakan sebagai prebiotik,
bukan untuk pemanis produk.
·
Panela: lihat piloncillo
·
Panocha: lihat piloncillo
·
Pemanis: senyawa pemanis bukan
karbohidrat. Kebanyakan merupakan pemanis buatan tetapi beberapa di antaranya
adalah pemanis alami. Tingkat kemanisan pemanis berkisar dari 0,8 kali manisnya
gula (seperti misalnya sorbitol) hingga 2000 kali (protein thaumatin).
·
Piloncillo (padanan kata
panela, panocha): gula tebu dari Mexico yang mengalami pemurnian
sebagian. Gula ini dicetak dalam bentuk kerucut; namanya berarti menara kerucut
kecil .

·
Sakarosa (padanan kata sukrosa,
gula meja, gula kristal): nama kimia resmi dari jenis utama gula dan gula ini
terutama digunakan dalam berbagai produk maupun di rumah tangga.
·
Sirup : suatu larutan yang
sangat kental berupa gula dalam air. Kandungan gula berkisar 50-80%.
·
Sukrosa : Istilah bahasa
Inggris untuk sakarosa.
DAFTAR
PUSTAKA
Gula
(Wikipedia). Situs web :http://id.wikipedia.org/wiki/Gula
Hamad, S.
2007. Terapi Madu, Resep Praktis Untuk 84
Penyakit Plus Untuk Stamina Mental. Jakarta : Pustaka II Man
Jenis-
jenis Gula dan Berbagai Produk Terkait (ditulis Kamis, 9 Februari 2012 dalam
FOOD-INFO). Situs web : http://www.food-info.net/id/products/sugar/types.htm
Jenis
Madu ( ditulis dalam GOSYEN LAND). Situs web : http://www.gosyenland.com/front/index.php/artikel-madu/50-jenis-madu
Kimia
Gula (ditulis Kamis, 9 Februari 2012 dalam FOOD-INFO). Situs web :http://www.food-info.net/id/products/sugar/chemistry.htm
Pengertian
Madu ( ditulis dalam blog nature
healthy). Situs web:http://naturehealthy-int.blogspot.com/p/pengertian-madu.html
Purbaya,
J.Rio. 2007. Mengenal Madu Alami. Bandung
: Pionir Jaya.
Rostita.
2007. Berkat Madu Sehat, Cantik, dan Penuh Vitalitas. Bandung : PT
Mizan Pustaka.
Sarwono, B.
2001. Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis
Lebah Madu. Jakarta : Agro Media Pustaka.
Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
BalasHapushanya di D*EW*A*P*K / pin bb D87604A1
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)
ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
BalasHapusPromo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
BalasHapusKelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
link alternatif sbobet s
BalasHapus