MAKALAH
ILMU KIMIA PANGAN
SENYAWA
UNDERSIRABLE DALAM BAHAN MAKANAN
“NITROSAMIN”
Siti Mas’Odah,
S.Pd., M.Gizi

KELOMPOK 6
1. Ayu
Setia Rinia
2. Intania
Hidayati
3. Masyithah
4. Melda
Fakhriana
5. Rona
Intanikasih
PROGRAM
D-IV JURUSAN GIZI
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN
2012/2013
NITROSAMINE DALAM MAKANAN
Nitrat telah banyak digunakan
sebagai penyubur/pengawet dalam jumlah besar di Inggris selama beberapa tahun.
Beberapa nitrat ditemukan dalam kandungan makanan. Nitrat itu sendiri tidak
dipandang sebagai toksin, tetapi nitrit, yang merupakan turunan dari nitrat
dengan aktivitas bakteri. Nitrit dapat bereaksi dengan produk-produk protein
untuk membentuk nitrosamin dan nitrosamid yang memilki daya karsinogen. Nitrat
juga dapat diubah menjadi nitrit dalam tubuh, dimana nitrit bereaksi dengan
unsur makanan untuk membentuk nitrosamine. Nitrit telah digunakan sebagai bahan
tambahan makanan pada penggaraman daging, dan nitrosamine ditemukan pada
bakteri dan daging. Pada beberapa beer ditemukan angka signifikan dari
nitrosamine (lebih dari 6 mikrogram per liter). Dan jumlah paling tinggi dari
nitrosamine telah ditemukan pada jamur tertentu, termasuk jamur paling lezat
the cep (Boletus edulis). (Nitrates, Nitrites and Nitrosamines By DR TOM
SANDERS).
Senyawa
nitrosamin yang dihasilkan dari reaksi nitrit dengan amin sekunder merupakan
senyawa yang bersifat karsinogenik. Amin-amin sekunder yang paling banyak
ditemukan didalam daging adalah piperidin, dietil amin, pirolidin dan dimetil
amin (Lawrie, 2003). Agen nitrosasi yang paling penting dalam pembentukan
nitrosamin adalah N2O3 yang mudah terbentuk dari nitrit
dalam suasana asam. N2O3 bereaksi dengan pasangan
elektron bebas yang ada pada amin sekunder membentuk nitrosamin. Kondisi pH
yang optimum untuk nitrosasi senyawa amin sekunder berkisar antara 2,5 dan 3,5.
Walaupun
makanan biasanya lebih tinggi dari pH 3,5, biasanya tingkat keasaman makanan
cukup untuk memicu reaksi nitrosasi dengan laju yang lebih lambat dari
maksimum. Keasaman lambung mendekati pH 2,5-3,5 sehingga akan menjadi kondisi
yang cukup baik untuk reaksi nitrosasi (Silalahi, 2005). Beberapa contoh
senyawa nitrosamin adalah nitrosodimetilamin, nitrosodietilamin,
nitrosopiperidin,dan nitrosopirolidin. Nirosodimetilamin dapat menimbulkan
resiko kanker yang lebih berbahaya daripada nitrosopirolidin. Konsentrasi
nitrosodimetilamin sampai 5 ppb di dalam daging dapat bersifat karsinogenik
(Soeparno, 1994). Menurut Silalahi (2005), nitrosodimetilamin bersifat
karsinogenik paling kuat diantara karsinogen kimia.
1.
Nitrosamin dan Sumbernya
Untuk
memahami bentuk Nitrosamin, diperlukan penjelasan ringkas mengenai senyawa
kimia amine. Amine adalah senyawa kimia turunan dari Amonia (NH3).
Dengan penggantian satu atau beberapa hydrogen pada ammonia dengan gugus karbon
tambahan (-R), primer, sekunder dan tersier amine dibuat. Penggantian satu atom
hydrogen dengan satu gugus karbon tambahan menghasilkan amine primer. Penggantian
dua atau tiga atom hydrogen pada dua atau tiga gugus karbon tamabahan
menghasilkan masing-masing amine sekunder dan amine tersier.
NH3 RNH2 R2NH R3H
Ammonia Amine primer Amine sekunder Amine
tersier
Nitrosamine
terbentuk oleh amine sekunder dengan nitrogen yang teroksidasi. Nitrogen
teroksidasi dibentuk oleh pemanasan senyawa yang mengandung nitrogen, melalui
udara (oksidasi oleh atmosfir). Reaksi ini disebut nitrosation.









R R
Dari penjelasan
di atas, amine sekunder sangat mengkhawatirkan dalam pembentukan nitrosamine.
Amine primer dapat melakukan pembentukan nitrosamine, tetapi sangat jarang dan
cepat berubah. Amine tersier jenisnya tidak membentuk nitrosamine. (Nitrosamine
Solutions by Rohac Chemical).
Manusia
mempunyai peluang luas mendapatkan senyawa
N-nitro (NOCs) yaitu dari makanan, rokok
mengandung tembakau, tempat kerja dan air minum, yang mana merupakan sumber
yang sering dijumpai dalam kehidupan masyarakat umumnya. Pada pembentukan luar,
nitrosamine ditemukan paling banyak sebagai pengawet berbagai produk daging,
makanan yang diawetkan dengan pengasapan, makanan tertentu yang dikeringkan
dengan zat aditif seperti gandum, pada
produksi beer dan whiskey, makanan yang diawetkan dengan air garam dan garam.
Selain itu Nitrosamin juga terdapat dalam susu kering tanpa lemak, asam lambung,
produk karet, pembuatan karet,
industri logam, produk pestisida dan penggunaan kosmetik tertentu (Journal
Nitrosamine and related food intake and
gastric andoesophageal cancer risk: A systematic review of theepidemiological
evidence).
Data
yang tersedia (In Journal Nitrosamine
and related food intake and gastric andoesophageal cancer risk: A systematic
review of theepidemiological evidence) menunjukkan bahwa nitrosamine
jumlahnya lebih dan paling tinggi konsentrasinya pada makanan-makanan Asia
daripada makanan-makanan Barat. Di sisi lain, nitrosamine adalah senyawa yang dibentuk dari nitrat
dan nitrit melalui proses
oksidasi.
Walaupun kadarnya telah dikurangi selama 20 tahun terakhir, garam nitrit masih
digunakan secara luas sebagai pengawet makanan pada berbagai produk daging. Nitrit
juga dibentuk dalam tubuh manusia dari kelebihan langsung dari air liur yang
mengandung nitrat. Buah-buahan dan air adalah sumber utama asupan nitrat
(
Journal Nitrosamine and related food
intake and gastric andoesophageal cancer risk: A systematic review of
theepidemiological evidence).
Nitrit dibentuk
menjadi nitrit teroksidasi oleh enzim katalase dalam asam lambung, yang mana
berfungsi sebagai agen/alat nitrosating dari amines dan amides sebagai hasil
dari NOC.Kondisi kronik/menahun karena kelebihan produksi agen nitrosating
dapat menyebabkan kanker perut( gastric cancer) dan kanker esophagus
(oesophageal cancer).Hasil studi pada para sukarelawan menunjukan bahwa
mengkonsumsi daging merah mempunyai kesesuaian dalam pembentukan NOC yang
diukur dari fekal sampel, sementara konsumsi daging putih tidak member efek. (Journal Nitrosamine and related food intake and gastric andoesophageal cancer
risk: A systematic review of theepidemiological evidence)
2.
Kegunan
Nitrosamin
Seperti
yang telah disinggung sebelumnya, nitrosamine terbentuk dari nitrat dan nitrit,
dimana Penggunaan nitrit dilakukan untuk meminimalisir ketengikan yang dapat
muncul pada daging dan dapat memperpanjang masa simpan produk daging.
Besarnya
kadar nitrit dalam produk daging olahan merupakan faktor penghambat pertumbuhan
bakteri Clostridium botulinum. Akan tetapi besarnya kadar nitrit juga berhubungan
dengan pembentukan nitrosamin yang bersifat karsinogenik. Senyawa nitrosamin
dapat terbentuk dengan mudah dari interaksi antara nitrit dan amin sekunder
atau tersier, terutama pada kondisi asam.Hal tersebut diperkuat dengan
penelitian seorang ahli yang mempelajari pembentukan nitrosodietilamin (NDEA)
dari dietilamin dan nitrit dalam lambung manusia, kelinci, kucing, anjing dan
tikus. Pembentukan NDEA ternyata lebih cepat dalam cairan lambung manusia dan
kelinci (pH 1-2) dibandingkan dengan dalam cairan lambung tikus (pH 4-5). (Jurnal Analisis Kandungan Nitrit dalam
Sosis Pada Distributor Sosis di Kota Yogyakarta).
Nitrit
juga merupakan antioksidan yang efektif menghambat pembentukan WOF (Warmed-Over
Flavor) yaitu berubahnya warna, aroma dan rasa yang tidak menyenangkan pada
produk daging yang telah dimasak. Penambahan nitrit pada konsentrasi 156 mg/kg
cukup efektif menghambat pembentukan WOF dan menurunkan angka TBA pada produk
daging sapi dan ayam. TBA (Thio Barbiturat Acid) adalah senyawa yang dapat
bereaksi dengan senyawa aldehid membentuk warna merah yang bisa diukur
menggunakan spektrofotometer. Angka TBA adalah angka yang dipakai untuk
menentukan adanya ketengikan dari senyawa aldehid yang dihasilkan dari oksidasi
minyak atau lemak (Raharjo, 2006).
Saat
ini belum ditemukan bahan kimia lain yang dapat menggantikan fungsi nitrit pada
proses curing daging olahan. Oleh sebab
itu, jalan yang dapat ditempuh untuk mencegah terbentuknya senyawa nitrosamin
adalah dengan mengurangi kadar nitrit dalam produk daging olahan tetapi tetap
menjaga agar bakteri Clostridium botulinum tidak tumbuh. (Jurnal Analisis Kandungan Nitrit dalam
Sosis Pada Distributor Sosis di Kota Yogyakarta).
3.
Bahaya
Nitrosamine bagi Kesehatan
Konsumsi
nitrit yang berlebihan dapat menimbulkan kerugian bagi pemakainya, baik yang
bersifat langsung, yaitu keracunan, maupun yang bersifat tidak langsung, yaitu
nitrit bersifat karsinogenik.Apabila nitrit yang terkonsumsi jumlahnya banyak,
maka NO yang terbentuk juga banyak. NO yang
terserap dalam darah, mengubah haemoglobin darah manusia menjadi nitrose
haemoglobin atau methaemoglobin yang tidak berdaya lagi mengangkut oksigen.
Kebanyakan penderita methaemoglobinemia menjadi pucat, cianosis (kulit
kebiru-biruan), akibatnya sesak nafas, muntah dan shock. Kematian pada
penderita dapat terjadi apabila kandungan methaemoglobin lebih tinggi dari 70
%. (Jurnal
Analisis Kandungan Nitrit dalam Sosis Pada Distributor Sosis di Kota Yogyakarta).
Nitrat
dari sumber makanan yang tertelan akan diserap di usus kecil dan akan bercampur
dengan nitrat dari endogenouse jalur NO. Nitrat yang beredar akhirnya
diekskresikan dalam urin, sebanyak 25% secara aktif diekstraksi oleh kelenjar
ludah dan terkonsentrasi dalam air liur. Di mulut, bakteri anaerob fakultatif
mengurangi nitrat menjadi nitrit oleh aksi enzim reduktase nitrat. (Jurnal Analisis Kandungan Nitrit dalam
Sosis Pada Distributor Sosis di Kota Yogyakarta).
Pengurangan
bakteri nitrat menjadi nitrit telah mendapat perhatian karena nitrit didapat
dari nitrosamin yang berpotensi karsinogenik.Oleh sebab itu perlu ditetapkan
batas penggunaan harian (daily intake) bahan kimia. Konsep Acceptable Daily
Intake (ADI) didasarkan pada kenyataan bahwa semua bahan kimia yang digunakan
sebagai bahan pengawet adalah racun, tetapi toksisitasnya sangat ditentukan
oleh jumlah yang diperlukan untuk menghasilkan pengaruh atau gangguan kesehatan
atau sakit. ADI didefinisikan sebagai besarnya asupan harian zat kimia yang
bila dikonsumsi seumur hidup, tampaknya tanpa risiko berarti berdasarkan semua
fakta yang diketahui pada saat itu. ADI dinyatakan dalam miligram zat kimia per
kilogram berat badan (mg/kg). Untuk keamanan, konsumsi nitrit pada manusia
dibatasi sampai 0,4mg/kg berat badan per hari. Permenkes RI No.
1168/Menkes/Per/X/1999 tentang bahan
tambahan makanan, membatasi penggunaan maksimum pengawet nitrit di dalam produk
daging olahan yaitu sebesar 125 mg/kg. Konsumsi nitrit yang berlebihan dapat
menimbulkan kerugian bagi pemakainya, baik yang bersifat langsung, yaitu
keracunan, maupun yang bersifat tidak langsung, yaitu nitrit bersifat
karsinogenik. (Jurnal
Analisis Kandungan Nitrit dalam Sosis Pada Distributor Sosis di Kota Yogyakarta).
Salah
satu kelebihan nitrosamine dibandingkan dengan karsinogenik lainnya adalah
kapasitasnya untuk menimbulkan tumor pada bermacam-macam organ. Organ tersebut
antara hati, ginjal, kandung kemih, lambung, kerongkongan dan sistem syaraf
pusat. Nitrosamin adalah mutagen serta karsinogen yang menyebabkan kanker
diberbagai organ termasuk hati, saluran pernafasan, ginjal, saluran
kencing,kerongkongan, perut, saluran bawah pencernaan dan pancreas. (Jurnal Analisis Kandungan Nitrit dalam
Sosis Pada Distributor Sosis di Kota Yogyakarta).
Ginjal
merupakan alat ekskresi penting yang mempunyai 3 fungsi, yaitu filtrasi,
absorbsi dan reabsorbsi. Proses tersebut berhubungan dengan pembentukan urin.
Tiga kelas zat yang difiltrasi dalam glomerulus yaitu elektrolit, nonelektrolit
dan air.NO2 termasuk golongan natrium yang merupakan zat elektrolit. NO2 akan
diabsorbsi dan kemudian melewati tahapan reabsorbsi, sedikitnya dua pertiga
jumlah natrium yang difiltrasi akan direabsorbsi di dalam tubulus proksimal.
Sebagian natrium ada yang keluar bersama urin dan sebagian ada yang tertinggal.
Natrium dalam hal ini NO2 yang tertinggal lama kelamaan akan
menumpuk di dalam ginjal dan dapat memperberat kerja ginjal, sehingga akan
merusak organ ginjal yang menyebabkan ginjal tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya. Untuk selanjutnya NO2 akan dimetabolisme di dalam hati. Hati
berfungsi untuk penetral racun, apabila kerja organ hati terganggu atau rusak
akibat semakin banyaknya racun yang tidak dapat dimetabolisme, maka NO2
tersebut akan menumpuk dan dapat menyebabkan kanker hati. (Jurnal Analisis Kandungan Nitrit dalam
Sosis Pada Distributor Sosis di Kota Yogyakarta).
Produsen
sosis di Indonesia sepertinya lebih memilih alternatif untuk menggunakan
vitamin C atau vitamin E untuk mengurangi kadar nitrit dalam sosis. Hal
tersebut ditunjukkan dalam beberapa label merk sosis yang diteliti telah
mencantumkan adanya vitamin C didalamnya. Walaupun tidak semua produk yang
diteliti menambahkan vitamin C ke dalam sosis, namun kadar nitrit mereka tidak
jauh berbeda seperti yang terlihat pada hasil penelitian. (Jurnal Analisis Kandungan Nitrit dalam
Sosis Pada Distributor Sosis di Kota Yogyakarta).
Meskipun
demikian perlu diwaspadai kandungan nitrosamin antara produk sosis yang menambahkan
vitamin C dan yang tidak menambahkan vitamin C, karena nitrosamin akan mudah
terbentuk apabila vitamin C sebagai penghambat reaksi tidak ditambahkan ke
dalam produk sosis tersebut, sehingga memungkinkan kadarnya lebih tinggi. Penggunaan
pengawet nitrit pada produk sosis tidak dapat diketahui ciri-ciri khusus yang
dapat dilihat langsung dengan mata, maka masyarakat harus lebih hati-hati dalam
membeli atau mengkonsumsi sosis.
4. Cara Mengurangi Dampak Nitrosamin
dalam Makanan
Saat
ini belum ditemukan bahan kimia lain yang dapat menggantikan fungsi nitrit pada
proses curing ( pengawetan ) daging olahan. Oleh sebab itu, jalan yang dapat ditempuh
untuk mencegah terbentuknya senyawa nitrosamin adalah dengan mengurangi kadar
nitrit dalam produk daging olahan tetapi tetap menjaga agar bakteri Clostridium
botulinum tidak tumbuh. (Jurnal
Analisis Kandungan Nitrit dalam Sosis Pada Distributor Sosis di Kota Yogyakarta).
Sekitar tahun 1970 ditemukan bahwa asam askorbat menghambat pembentukan
nitrosamin.Akibatnya, penambahan 550 ppm asam askorbat sekarang diperlukan
dalam pembuatan daging awetan di AS
Sebenarnya, produsen daging paling sering menambahkan asam erythorbic (suatu
isomer asam askorbat) daripada asam askorbat. Meskipun asam erythorbic telah
mengurangi aktivitas vitamin C, itu sama efektifnya dengan asam askorbat dalam
menghambat pembentukan nitrosamin dan juga lebih murah daripada vitamin C.
Antioksidan lain, alfa-tokoferol (vitamin E), ditambahkan ke beberapa daging
awetan untuk menghambat pembentukan nitrosamine. Sebagai hasil dari strategi
ini, sekarang ada tingkat signifikan lebih rendah dari nitrosamine dalam daging
goreng dan daging awetan dibanding beberapa tahun yang lalu. Asam askorbat,
asam erythorbic, dan alfa-tokoferol menghambat pembentukan nitrosamine karena
sifat oksidasi-reduksi mereka. Misalnya, ketika asam askorbat dioksidasi
menjadi asam dehidroaskorbat, anhidrida nitrat, agen nitrosating ampuh
terbentuk dari natrium nitrit, direduksi menjadi oksida nitrat, yang bukan biro
nitrosating. Penemuan bahwa asam askorbat dapat menghambat pembentukan
nitrosamine adalah kebetulan. (The Linus
Pauling Institute, Nitrosamines and Cancer by Richard A. Scanian, Ph.D., Dean
of Research Emeritus and Professor of Food Science).
Tanpa
nitrit didalam produk daging olahan, risiko Clostridium botulinum akan
meningkat. Kombinasi pemakaian nitrit dan asam askorbat serta penyimpanan pada
temperatur dingin kira-kira 3°C akan memperpanjang masa simpan produk daging
olahan, seperti daging kornet sapi dan sosis daging sapi. Penggunaan bahan
tambahan lain dalam proses curing juga dapat memperpanjang masa simpan produk
daging olahan. Bahan tambahan tersebut antara lain gula, penyedap dan bumbu,
garam dan merica, bahan pemanis,bahan pengisi, bahan pengikat atau pengompak,
bahan extender serta zat padat susu kering tanpa lemak.(Jurnal Analisis Kandungan Nitrit dalam
Sosis Pada Distributor Sosis di Kota Yogyakarta).
KESIMPULAN
·
Nitrosamine terbentuk oleh amine
sekunder dengan nitrogen yang teroksidasi. Nitrogen teroksidasi dibentuk oleh
pemanasan senyawa yang mengandung nitrogen, melalui udara (oksidasi oleh
atmosfir).
·
Nitrosamine
merupakan senyawa yang terbentuk dari nitrat dan nitrit melalui proses oksidasi
terutama pada produk daging.
·
Nitrit
ditambahkan dalam makanan bertujuan untuk memperpanjang daya simpan makanan dan
penghambat pertumbuhan bakteri Clostridium
botulinum, serta
meminimalisir
ketengikan yang dapat muncul pada daging dan dapat memperpanjang masa simpan
produk daging. Akan tetapi besarnya kadar nitrit juga berhubungan dengan
pembentukan nitrosamin yang bersifat karsinogenik. Senyawa nitrosamin dapat
terbentuk dengan mudah dari interaksi antara nitrit dan amin sekunder atau
tersier, terutama pada kondisi asam.
·
Konsumsi nitrit yang berlebihan dapat
menimbulkan kerugian bagi pemakainya, baik yang bersifat langsung, yaitu
keracunan, maupun yang bersifat tidak langsung, yaitu nitrit bersifat
karsinogenik. Apabila nitrit yang terkonsumsi jumlahnya banyak, maka NO yang
terbentuk juga banyak. NO yang terserap dalam darah, mengubah haemoglobin darah
manusia menjadinitrose haemoglobin atau methaemoglobin yang tidak berdaya lagi
mengangkut oksigen. Kebanyakan penderita methaemoglobinemia menjadi pucat,
cianosis (kulit kebiru-biruan), akibatnya sesak nafas, muntah dan shock.
Kematian pada penderita dapat terjadi apabila kandungan methaemoglobin lebih
tinggi dari 70 %.
·
Asam askorbat, asam erythorbic, dan alfa-tokoferol
menghambat pembentukan nitrosamine karena sifat oksidasi-reduksi mereka.
Misalnya, ketika asam askorbat dioksidasi menjadi asam dehidroaskorbat,
anhidrida nitrat, agen nitrosating ampuh terbentuk dari natrium nitrit,
direduksi menjadi oksida nitrat, yang bukan biro nitrosating. Penemuan bahwa
asam askorbat dapat menghambat pembentukan nitrosamine adalah kebetulan.
DAFTAR PUSTAKA
Journal Nitrosamine and related food intake and gastric and oesophageal
cancer risk: A systematic review of the epidemiological evidence (Paula
Jakszyn, Carlos Alberto González dalam World
Journal of Gastroenterology ISSN 1007-9327wjg@wjgnet.com © 2006 The
WJG Press. All rights reserved.www.wjgnet.)
Journal Nitrosamines Occurence In Some Food Products
(Bara V., Bara Camelia, Bara L. University of Oradea, Faculty of
Environmental Protection, 26 Gen. Magheru St., 410048 Oradea)
Jurnal Analisis
Kandungan Nitrit dalam Sosis Pada Distributor Sosis di Kota Yogyakarta (Hasna
Hayati Nur, Dyah Suryani dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta TAHUN 2011 ISSN : 1978-0575)
Nitrates, Nitrites and Nitrosamines
By DR TOM SANDERS.(Website : http://www.independent.co.uk/arts-entertainment/food--drink-special--food-scares-a-consumers-guide-nitrosamines-preservatives-radioactivity-trans-fatty-acids-how-can-you-distinguish-genuine-dietary-hazards-from-media-trivia-and-hysterical-fads-the-second-part-of-our-definitive-atoz-guide-concludes-an-essential-aid-to-safe-anxietyfree-eating-and-drinking-1431916.html)
NItrosamin (Diktat).
http://repository.usu.ac.id/bitstream/
Nitrosamines and Cancer by Richard
A. Scanlan, Ph.D.,, Dean of Research
Emeritus and Professor of Food Science (Website : http://lpi.oregonstate.edu/f-w00/nitrosamine.html)
Terimakasih banyak infonya ya :)
BalasHapusSama-sama
BalasHapusBosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
BalasHapushanya di D*EW*A*P*K / pin bb D87604A1
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)
ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
BalasHapusPromo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
BalasHapusKelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com